Indonesia perang tanpa musuhKarya : Johan Hidayat
Sebuah biji tersesat dalam rumput.
Kukuh rehidrasi menggores luka.
Luka dalam, dalam duka.
Dalam sanggup, namun gugup.
Api makan di dalam sekam.
Indahnya senja namun di telan malam, gelap.
Remuk rasa dalam amnasional
Seperti Aktivis yang mewakili kursi rakyat.
Hey bapak berdasi.
Kau hidup didalam istana.
Menikmati suatu jabatan.
setiap hari dibalut kenyamanan.
Sampai-sampai lupa pada rakyat kecil yang beralas tanah, beratap bocor, berkantong kosong.
Anak kecil yang tak sekolah menjadi kuli
Apakah kau tak peduli?
Lulusan sarjana pengangguran
Demo dimana-mana
Banyak rakyat kelaparan akibat bencana
Apakah kau tak memikirkan itu?
Kau memang bijak dalam bercakap.
Tapi janjimu tiada bukti.
Omongmu hanya asap cengkrama.
Kakek'ku berjalan menggunakan tongkat.
Mengambil sesobok surat yang tergeletak di pojok meja, ia ambil dan membaca.
"Waktu telah berjalan sudah cukup lama
Tapi Indonesia masih dipenuhi drama
Semuanya telah di atur oleh harta
Kami rakyat kecil ingin bertindak secara radikalisme dan muluarkan emosionalisme tapi kami hanya rakyat miskin yang tak bisa apa-apa"
Baik dan buruk pemimpinku itu adalah tugasmu
Tapi dibalik tugasmu ada nasib rakyatmu
Rakyatmu akan terus ikut berjuang bersamamu.
Selang waktu penderitaan
Pesan si kakek untuk rakyat Indonesia
"Kita adalah bangsa yang besar
Kita di persatuankan karna banyak perbedaan
Pemimpin kita adalah pahlawan bangsa kita
Dalam pesanku, ku himbau kepada rakyat Indonesia
dari ujung Aceh sampai Papua
saatnya kita bersatu
membuat lembaran baru
mengukir sejarah baru
dan menciptakan peradaban baru
Merdeka!!!!!"